www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

Politik Skandal

13-4-2018

Politik media bukanlah merupakan keseluruhan dunia politik, tetapi politik harus melalui media supaya berdampak pada pembuatan keputusan.[1] Hal ini dikatakan oleh Manuel Castells dalam The Power of Identity, terbit tahun 1997. Tahun dimana sudah mulai merebak jaringan internet, tapi belum ada media sosial seperti yang kita kenal sekarang ini (facebook: 2004, twitter: 2006). Pada bagian Informational Politik in Action: the Politics of Scandal,[2] Manuel Castells menulis: “I contend that scandal politics is the weapon of choice for struggle and competition in informational politics”.[3]

Skandal adalah serapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia, yang dapat berarti: (1) an incident or event that disgraces or damages the reputation of the persons or organization involved, (2) damage to one’s reputation.[4] Sedang reputasi sendiri berarti : (1) overall quality or character as seen or judged by people in general, (2) recognition by other people of some characteristic ability, atau (3) a place in public esteem or regard.[5]

Carl Schmitt dalam Political Theology, Four Chapters on the Concept of Soverignty mengatakan bahwa konsep-konsep tentang teori negara modern adalah merupakan sekularisasi dari teologi.[6] Mungkin ini juga salah satunya sehingga ada yang begitu semangat memompa reputasi seseorang sampai setinggi dewa, atau penerus Nabi. Ditambah lagi, adanya harapan akan Ratu Adil yang seakan sudah menjadi semacam arketipe, ke-tidak-sadaran kolektif rakyat kebanyakan. Tetapi dalam kondisi dimana modus komunikasi mass-to-mass: internet, sosial media, sudah begitu merebak, klaim-klaim reputasi bombastis seperti ini seperti membangun istana pasir, sangatlah rapuh. Ketika berbagai skandal mencuat, retak-hancurlah istana tersebut.

Henry Bergson (1859-1941), filsuf asal Perancis memperkenalkan konsep waktu sebagai durée, selain konsep waktu yang kita kenal pada umumnya. Konsep waktu sebagai durée adalah waktu yang kita alami secara langsung, waktu menurut aspek subyektif-psikologis.[7] Jasmetal, jangan sekali-kali melupakan jejak digital,[8] dalam beberapa hal membantu kita menyelami waktu ini sebagai durée, sebagai kontinuitas, mengalir terus secara tak terbagi. Tina Talisa saat sebagai host di TV One pernah mengatakan bahwa umur isu politik itu sekitar tiga bulan. Tina saat itu jelas sedang bicara dalam ranah modus komunikasi man-to-mass[9], khususnya media televisi. Dengan ‘jasmetal’ nampak dalam modus mass-to-mass, batas tiga bulan tersebut bisa menjadi kurang berarti.

Bagi yang mengalami bagaimana perjalanan Joko Widodo sejak mulai difoto naik mobil Esemka, blusukan ke got, naik kuda bak seorang kaisar, dan masih banyaaak lagi serta juga mendengar dan melihat bagaimana janji-janji ditebar Joko Widodo, kelanjutan selama hampir empat tahun menjadi presiden tentulah semua hal itu bisa tidak hanya merupakan sekedar perjalanan kalender belaka saja. Merebaknya #2019gantipresiden adalah salah satu bukti bagaimana denyut kontinyu modus komunikasi mass-to-mass mampu meretakkan bangunan masyarakat melodramatik - mudah kasihan, mudah bosan, mudah lupa, seperti dilansir oleh Sukardi Rinakit enam belas tahun lalu. Dan semakin terasa, kita seperti diingatkan kembali bahwa mega-skandal demokrasi adalah ketika janji-janji kampanye dengan mudahnya diingkari. Saat kampanye berjanji tidak akan bagi-bagi kursi jika menang, dalam hitungan minggu sudah langsung diingkari!

Bagi seorang demokrat, bagaimana janji-janji dilaksanakan, disitulah sebuah reputasi pertama-tama diletakkan. Bukannya pada kegemaran difoto atau naik motor. *** (13-4-2018)

[1] Manuel Castells, The Power Identity, Blackwell Publisher, 2001, hlm. 317

[2] Ibid, hlm. 333-342

[3] Ibid, hlm. 337

[4] https://en.wiktionary.org/wiki/scandal

[5] https://www.merriam-webster.com/dictionary/reputation

[6] Carl Schmitt, Political Theology. Four Chapter on the Concept of Soverignty, hlm. 36

[7] K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, Jilid II, Prancis, Penerbit Gramedia, Jakarta, 1985, hlm. 258

[8] Jasmerah, Jasmetal, Jasmejan, http://pergerakankebangsaan.com/008-Jasmerah-Jasmetal/

[9] Lih: Ayatollah Khomeini dan Sebagian Pergerakannya, http://pergerakankebangsaan.com/006-Ayatollah-Khomeini/

gallery/castells

Manuel Castells