www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

09-6-2018

Deng Xiao Ping membawa perubahan di China dengan salah satu keyakinannya, ‘tidak peduli itu kucing hitam atau kucing putih, yang penting bisa menangkap tikus’. Artinya dalam konteks saat itu adalah, tidak peduli apa jalan sosialisme atau kapitalisme, yang penting bisa mensejahterakan rakyat. Dan China-pun mulai menapak jalan kapitalisme ‘versi’ terakhir, neoliberalisme.

Carl Schmitt dalam The Concept of the Political, saat menyinggung soal ‘yang politik’, yaitu pembedaan antara teman dan musuh, juga menyinggung secara sekilas soal apa yang memungkinkan ekonomi ada, sebagai contoh pendukung/penjelas. Dan menurut Schmitt, karena ada pembedaan antara untung dan tidak untung/rugi –meski jelas ada beda dengan pembedaan antara teman dan musuh dalam politik. Untung dan rugi jangan hanya dilihat dalam konteks jual-beli dagang atau hitung-hitungan saat mau buka toko saja. Tetapi secara luas, misalnya soal bagaimana saya yang hanya mempunyai tenaga atau ketrampilan ini bisa juga ‘mendapat untung’ ketika bekerja pada orang lain? Jadi pembedaan untung dan rugi ini sebenarnya adalah melekat erat pada ‘mata-pencaharian’. Bagaimana sisa keuntungan dari melibati mata-pencaharian itu dapat digunakan untuk hidup dan mengembangkan hidup. Jika ‘mata-pencaharian’ itu isinya tidak untung atau bahkan rugi terus, maka dia sebenarnya adalah ‘ke-relawan-an’, bukan mata-pencaharian. Atau hobi, atau meminjam Aritoteles, noble-act.

Karena yang ber-mata-pencaharian itu adalah manusia, maka perbedaan dalam menghayati si-manusia itu bisa juga akan menjadi berbeda dalam memaknai persoalan sekitar mata-pencaharian. Atau ke-berpihak-annya. Juga perbedaan penghayatan tentang hubungan antar manusia-manusia. Lihatlah apa yang dikatakan oleh Margaret Thatcher dalam sebuah wawancara di tahun 1987: “They are casting their problem at society. And, you know, there’s no such thing as society. There are individual men and women and there are families. And no government can do anything except through people, and people must look after themselves first. It is our duty to look after ourselves and then, also, to look after our neighbours.” Benarkah ‘there’s no such thing as society’? Dan hanya ada ‘individual men and women and there are families’? Jika kita pernah dengar istilah ‘minimal state’ kiranya inilah salah satu dasarnya.

Maka jika kita kembali pada masalah ekonomi pada bagian dasarnya adalah masalah mata-pencaharian, ukuran-ukuran (keberhasilan/kegagalan) atau indikator-indikatornya-pun bisa berubah. Tidak hanya ukuran atau indikator, rasa-merasa-pun bisa berubah. Cobalah kita lihat bersama ketika banjirnya TKA asal China, ujungnya bisa dahsyat, mendorong #2019gantipresiden. Atau kemungkinan selanjutnya, para oligarki-pemburu rente, dan ini bisa dimulai dari masalah impor pangan dimana mata-pencaharian para petani kita bisa menjadi terancam. Tinggal tunggu waktu saja mereka akan disebut sebagai pengkhianat. *** (09-6-2018)

Kucing Hitam-Putih-nya Deng Xiao Ping 

gallery/cat