www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

09-01-2023

Jika ingin membayangkan hidup bersama berkembang tanpa toilet, lihat saja bagaimana politik hari-hari ini. Atau juga bertahun terakhir. ‘Alat’ utama politik adalah ‘mulut’, kata-kata yang meluncur lewat mulut. Atau tulisan. Lewat bahasa. Bukan senjata. Bahasa yang bisa juga dihayati sebagai ‘rumah bersama’ kita dalam mengarungi hidup bersama. Dan bagaimana jika mulut, cangkem-nya itu tidak jauh berbeda dari silit? Yang keluar bisa-bisa sama-sama melegakan, tetapi tetaplah itu kotoran yang bisa-bisa juga sangat bau. Apalagi jika yang keluar hanya kentut saja. Anehnya, meski tanpa beban lagi keluarnya, masih banyak juga yang memberikan tepuk tangan. Parade kentut dengan penuh tepuk tangan! Bahkan sambil tebar ancaman untuk yang tidak ikut tepuk tangan. Rumah bersama itupun kemudian menjadi begitu pengapnya, dan tentu : tidak sehat. *** (09-01-2022)

Republik Tanpa Toilet