www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

19-03-2019

Baru-baru ini viral penggalan video sebuah pertemuan membahas soal pilpres yang intinya disampaikan bahwa efek Jokowi sudah meredup, dan dikatakan juga perlu tokoh-tokoh lokal untuk membangun coat-tail effect di tiap daerah terkait dengan sudah tidak saktinya Jokowi tersebut. Disebut juga salah satunya tokoh adalah kepala daerah. [i]

Bisa dikatakan tulisan ini adalah perluasan atau ‘tambahan’ dari tulisan sebelumnya, lihat:  https://www.pergerakankebangsaan.com/034-Dari-Hegemonia-ke-Arche/ dan https://www.pergerakankebangsaan.com/225-Dari-Hegemonia-ke-Arche-Dari-Arche-ke/.

Apa yang ingin disampaikan pada kesempatan ini adalah apa yang lebih penting untuk diperhatikan terkait dengan coat-tail effect, terutama ketika disebut kepala daerah sebagai bagian yang diharapkan bisa menjadi bagian dari coat-tail effect tersebut? Hal penting itu adalah ketika diam-diam atau bahkan nampak vulgar bagaimana seperti sudah diulas pada tulisan sebelumnya: hegemonia bergeser ke arche.

Pergeseran dari hegemonia ke arche ini berarti juga akan ada upaya memaksimalkan kondisi hirarkis, terlebih dalam susunan ketata-negaraan. Penggunaan ke-hirarki-an dalam nuansa arche ini jelas seperti sedang berdiri di tepi kolam totaliterian. Godaan untuk main paksaan, coercion, ancaman, besar sekali. Apalagi jika ada semacam ‘shadow state’ berupa mafia dalam bermacam hal, dan mereka sedang memainkan ‘politik hasrat’. [ii] Nuansa yang terbangun adalah bisa ‘semau gué’, dan jika ada yang mengusik dengan protes misalnya, maka bisa-bisa akan dengan mudah dijawab: emang lo mau apé? Atau: pala lo pèyang! Dan sejenisnya.

Maka dalam konteks penggalan video tersebut, sebaiknya kita hati-hati dalam melihatnya. Bukan karena coat-tail effect itu ada dalam ranah dosa demokrasi, tidak itu sama sekali bukanlah dosa, tetapi adalah ketika nuansa hegemonia yang kemudian bergeser ke nuansa arche itulah yang akan mengusik demokrasi. Dan jika ‘model’  dengan memaksimalkan hal hirarkis yang penuh nuansa coercion ini tidak kita kritisi dan sadari bahayanya, dan kemudian ‘menang’, kita patut khawatir ini akan menjadi ‘model permanen’ yang jelas akan menjebak dan menjerat kita dalam upaya memajukan demokrasi. Bahkan bisa sebagai awal dari ‘arus balik demokrasi’.*** (19-03-2019)

 

[i] https://twitter.com/KingsViral/status/

1107601481870405632

[ii] https://www.pergerakankebangsaan.com/135-Politik-Hasrat-Di-Tangan-Mafiosi/

Bukan Sekedar 'Coat-tail Effect'

gallery/coattail