www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

28-06-2019

Sampai dengan SD kelas 4, jangan ada istilah kenaikan kelas. Tidak ada anak yang tinggal kelas, apapun itu alasannya. Semua anak naik kelas. Evaluasi perkembangan pendidikan anak adalah evaluasi hari-per-hari-nya, artinya: pada proses.

Buku-buku ajar yang sekarang beredar sebaiknya simpan saja dalam lemari. Buat kurikulum dan buku sendiri. Buku dengan isi dan lay-out ramah anak. Dan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan anak. Jangan berlebih memberikan beban pada anak. Tidak usah ada PR-PR-an.

Inti sampai dengan kelas 4 adalah anak berani bicara. Anak berani bertanya. Anak mampu mengapresiasi teman atau lawan bicara. Dan mulai ditebar benih-benih keutamaan. Menghargai hal-hal baik. Maka dongeng-dongeng yang bermutu harus dikembangkan, selain diperbanyak interaksi dengan lingkungan sekitar. Ke museum, kebun binatang, pertanian, observatorium, dan lain-lain.

Hitung-menghitung dan berbahasa adalah pertama-tama untuk melatih logika anak, jadi bukan soal kerumitannya. Musik adalah untuk menyapa jiwa anak, dan bukan kerumitannya. Pendidikan jasmani untuk menghadirkan kegembiraan dan sportivitas, selain membantu dan melatih tubuh-tubuh kecil itu untuk bisa tumbuh optimal. Jika perlu, makan bersama dengan tambahan nutrisi bergizi.

Kedisiplinan dan kejujuran selalu diikutkan dalam semua proses dengan tetap memberikan ruang bagi anak untuk tetap bisa leluasa bergerak atau mengeksplorasi bermacam hal. Tinggalkan buku kotak-kotak kecil untuk pelajaran hitung-menghitung, sebab dalam waktu lama itu akan ‘memenjarakan’ otak anak. Buku kotak-kotak hanya jika itu sampai pelajaran geometri.

Tinggalkan paradigma kompetensi, apalagi kompetensi di banyak hal. Paradigmanya adalah paradigma potensi. Masing-masing anak punya potensi unik sendiri-sendiri. Dengan potensi-nya itu besok-besoknya ia akan membangun kompetensinya.

Untuk anak TK? Jangan sekali-kali mengajarkan ca-lis-tung. Kenalkan pada huruf, dengan bermain. Demikian juga angka. Menulis itu perlu koordinasi motorik halus, dan anak TK dan bahkan beberapa anak kelas I, belumlah berkembang baik. Jangan dipaksakan.

Mengapa sampai dengan kelas 4? Ini kompromi saja dengan rejim UN. UN diperlukan, tetapi lebih di tingkat SLTA. Kalau toh mau dipaksakan, SMP. Tetapi SD? *** (28-06-2019)

TK dan SD Sampai Dengan Kelas 4

gallery/ikan