www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

22-09-2019

Flares [1]/chaff [2] adalah bagian dari countermeasures, bagian dari pertahanan dari serangan musuh, baik ketika terjadi air-to-air combat atau ketika pesawat tempur terancam peluru dari darat atau (armada) laut. Bagi yang mempunyai otak militer, ketika masuk dalam dunia perang di ranah ‘soft power’, logika ‘hard-power’ ini-pun bisa dipakai sebagai salah satu strateginya. Ketika ia sedang merancang satu ‘serangan’ dalam bermacam bentuknya, maka ia akan sangat paham akan pentingnya flares/chaff ini. Apalagi jika sudah diperhitungkan bahwa perlu waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan ‘serangan langsung’ dalam penguasaan.

Intinya adalah, flares/chaff ini adalah sama-sama outcome-nya sebagai hot-spot yang berfungsi sebagai ‘tirai asap’ untuk menyembunyikan ‘serangan asli’ mereka atau menghindar dari serangan musuh. Atau boleh dikatakan sebagai pengalihan target, pengalihan isu. Tetapi istilah ‘pengalihan isu’ sedikit banyak juga mengaburkan esensi dari apa/siapa yang sebenarnya kita hadapi. Bukan isu-isu-nyalah sebenarnya yang kita hadapi, tetapi orang atau kumpulan orang yang berperan sebagai flares/chaff itu, baik secara langsung atau tidak. Memproduksi isu-isu tertentu, foto-foto yang mbèlgèdès itu hanyalah salah satu out-come –meski yang terbesar porsinya.

Chaff sebagai mekanisme countermeasures mengandalkan jumlah yang disebar lebih banyak dibandingkan dengan flares. Maka bertebaranlah orang-orang bermulut tajam itu. Yang siap memaki, dan terutama adalah siap dimaki. Dia dipelihara pertama-tama adalah untuk dimaki. Untuk dimuaki. Dilindungi dengan ketat supaya asbak itu tetap berfungsi.

Flares jumlahnya lebih sedikit dan ada di berbagai tingkatan, tetapi tidak pernah dalam tingkatan terbawah. Maka flares tertinggi nilainya adalah yang ada di puncak. Dan dia punya dua tugas utama, menipu dan siap dimaki-maki. Siap menjadi target bermacam kritik, atau bermacam wujud kemuakan. Itulah yang diluncurkan dalam gelombang serangan dalam upaya penguasaan. Seseorang yang mampu atau diposisikan sebagai ‘target-palsu’ sekaligus untuk mengelabui sampai pada saatnya ‘serangan yang mematikan’ itu akan diluncurkan. Dan jangan pernah lengah, siapa tahu yang terakhir ini sedang dalam persiapannya. Sedang dalam koordinasinya. Satu-per-satu sedang disambangi, sedang check-recheck persiapan. *** (22-09-2019)

 

[1] Flares are used to distract heat-seeking missiles. Most are magnesium pellets ejected from tubes to ignite in the wake behind the aircraft. These flares burn at temperatures above 2,000 degrees Fahrenheit, hotter than the jet engine nozzles or exhaust and exhibit large amounts of infrared light

[2] Chaff is composed of millions of tiny aluminum or zinc coated fibers stored on-board the aircraft in tubes. When an aircraft is threatened by radar tracking missiles, chaff is ejected into the turbulent wake of air behind the plane. (https://aviation.stackexchange.com

/questions/18775/how-do-combat-jets-know-when-to-launch-flares-to-counter-ir-missiles)

Flares/Chaff

gallery/ngibul kaos