www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

25-01-2020

Pertanyaan awalnya adalah, pelindung untuk siapa? Untuk rejim atau negara? Untuk keberlangsungan sebuah rejim atau keberlangsungan hidup menegara? Menegara berangkat dari bermacam dialog, sedangkan keberlangsungan suatu rejim jika dipaksakan, akan mengarah ke anti-dialog. Mempertahankan keberlangsungan suatu rejim dengan tetap dalam ranah menegara bukannya tidak mungkin, tetapi memang ia membutuhkan orang-orang terbaik dari yang terbaik.

Bagi Hitler, skuadron pelindung itu adalah ‘schutzstaffel’ atau sering dikenal dengan singkatan SS, yang memang pada awalnya adalah satuan pengawal pribadinya di tahun 1925. Dari yang jumlahnya 300 di tahun 1925 kemudian berkembang menjadi 50.000 pada tahun 1933 saat Hitler berkuasa. Maka selanjutnya, skuadron pelindung itu pertama-tama adalah memang untuk melindungi Hitler dan rejim yang dibangunnya. Antara 1934 dan 1936 SS dibagi dua sub-unit utama, yaitu sayap politis (Allgemeine-SS) dan sayap militer (Waffen-SS). Waffen-SS ini lalu berevolusi menjadi tentara Jerman kedua dalam Wehrmacht, yang sama-sama bertempur berdampingan dengan angkatan darat reguler Jerman, Heer. (Wikipedia)

Kita tidak tahu apakah sayap politis dari SS juga kemudian mengembangkan sayap satuan anti-korupsinya. Bukan pertama-tama untuk memberantas korupsi, tetapi adalah justru untuk melindungi pejabat-pejabat korupnya, misalnya. Sekaligus untuk memastikan loyalitasnya. Jadi satuan anti-korupsi dibuat untuk pendisiplinan yang ujungnya adalah loyalitas pada Hitler. Jelas bukan pertama-tama untuk pemberantasan korupsi. Kita tidak tahu apakah Hitler melakukan itu atau tidak dalam sayap politis SS-nya. Lain ladang lain belalang, lain jaman lain gaya.

Tetapi sejarah juga mencatat bagaimana sayap intelijen-nya begitu efektif dalam mengawasi rakyat Jerman di bawah Nazi. Juga yang jelas adalah sayap propaganda-nya. Bagaimana efektifnya saat itu.

Dan juga jangan dilupakan efektifnya sayap militer SS bentukan baru, Waffen-SS itu. *** (25-01-2020)

Skuadron Pelindung