www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

01-07-2022

Ada Real-Madrid FC, ada juga ‘real-politik’, dan ada juga ‘real-rusak-rusak-an’, kerusakan yang sungguh nyata. Bukan manipulasi, bukan juga se-olah-olah, tetapi rusak-rusakan yang sungguh nyata adanya. Dibungkus se-rapat mungkin, kerusakan itu seakan mencari celah saja untuk menampakkan diri. ‘Real-politik’ akan ada di setiap komunitas di planet ini. Tidak hanya di sini atau di sana saja. Bahkan ada yang berpendapat, soal kuasa itu menelusup atau terang-terangan ada di setiap relasi manusia. Tentu bukan itu yang dimaksud dengan ‘real-politik’ meski politik di sini juga tidak akan lepas juga dari kuasa. Dan juga bukan lawannya, ‘ideal-politik’.

Tetapi bagaimana ‘real-politik’ itu kemudian dihayati oleh orang-per-orangnya? Atau oleh komunitas yang berlainan? Atau di jaman doeloe, bagaimana real-politik itu dihayati oleh sang-raja, atau juga oleh bangsawan-bangsawan sekitarnya. Dan bagaimana itu dihayati oleh yang di luar pagar istana? Beda-kah? Atau oleh tuan-tuan tanah, dan budak-budaknya? Atau juga misalnya, bagaimana real-politik itu dihayati oleh sang-patron, apakah berbeda dengan penghayatan dari si-klien? Atau, katakanlah misalnya, sang-patron tetap saja menutup mata rapat-rapat ketika bermacam ‘bantuan’ dari Bank Dunia di korupsi minimal 30% oleh sang-klien? Di jaman old itu? Atau ketika sang-patron sambil menepuk dada masuk menyerang ‘bekas’ klien-nya, seperti sekarang ini, invasi Rusia ke Ukraina. Nampaknya memang ada ‘kesibukan’ yang terus saja mengikuti manusia, sadar atau tidak: mencari perlindungan. ‘Terlindungi’ dari bermacam ancaman bagi kelangsungan hidupnya. Bahkan terlindungi dari ancaman manusia lain. *** (07-01-2020)

Dari 'Real-politik' ke 'Real-Rusak-rusak-an' (1)